gawoh.com – Direktur Utama PT Pertamina(Persero) Nicke Widyawati menanggapi bermacam kritik terkait kenaikan harga BBM tipe Pertamax, dari sebelumnya Rp9.200 jadi Rp12.500 per liternya.
Pertamina, kata Nicke, Pertamina terpaksa menaikkan harga Pertamax guna menghindari kerugian akibat lonjakan harga minyak mentah dunia imbas konflik bersenjata di Ukraina.
Dia juga heran, Pertamina sampai dihujani kritik bertubi- tubi karena permasalahan harga Pertamax, sementara itu para kompetitor Pertamina juga melaksanakan hal yang sama sebab ikut menaikkan harga BBM yang dijualnya di Indonesia.
“Pertamina naiknya Pertamax itu Rp12.500 dan untuk itu Pertamina itu mensubsidi Rp3.500 per liter,” kata Nicke pada Kamis 7 April 2022.
“Perusahaan lain, kompetitornya Pertamina naik Rp 16. 000, pada ribut enggak? Sama loh itu RON 92,” Lanjutnya.
Harga bensin pesaing sebesar Rp16. 000 per liter yang disinggung Nicke Widyawati bisa jadi merujuk pada harga BBM yang dijual SPBU Shell.
Sebagaimana diketahui, PT Shell Indonesia kembali menaikkan harga BBM terhitung sejak Sabtu, 2 April 2022.
Bersumber pada informasi dari web resmi Shell Indonesia, kenaikkan harga berlangsung pada segala jenis BBM perusahaan pemasok BBM itu.
Buat jenis bensin RON 92, Shell Luar biasa, mengalami kenaikkan sebesar Rp 3. 010 per liter, dari Rp 13. 990 per liter jadi Rp 16. 000 per liter.
Setelah itu, bensin dengan RON 95, Shell V- Power, naik sebesar Rp 2. 000 per liter, dari Rp 14. 500 per liter jadi Rp 16. 500 per liter.
Kemudian, untuk bensin dengan RON 98, Shell V- Power Nitro+, tarifnya naik Rp 3. 050 per liter, dari Rp 14.990 per liter jadi Rp 18.040 per liter.
Sedangkan itu, BBM tipe solar, Shell V- Power Diesel, hadapi kenaikkan harga sangat besar, yaitu sebesar Rp4.350 per liter, dari Rp13.750 per liter jadi Rp18.100 per liter.
Ada pula harga Shell Extra Diesel yang hanya ada di Jawa Timur serta Sumatera Utara diperdagangkan di harga Rp17.500 per liter.
Asal tahu saja, tadinya Shell sudah menerapkan penyesuaian harga BBM, bersamaan dengan terus melesatnya harga minyak mentah dunia, imbas dari perang antara Rusia dan Ukraina.