Mobil listrik semakin digemari masyarakat Indonesia karena dikenal ramah lingkungan serta lebih hemat energi dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Namun, sebelum beralih ke kendaraan listrik, penting bagi Anda untuk memahami jenis port charger mobil listrik yang tersedia di tanah air agar pengisian daya menjadi lebih optimal dan praktis.
Berikut ini tiga jenis port charger mobil listrik yang umum dijumpai di Indonesia:
1. Type 2 (AC Charging)
Type 2 menjadi salah satu port charger yang paling banyak digunakan di Indonesia. Konektor ini memiliki tujuh pin dan mendukung pengisian daya menggunakan arus bolak-balik (AC). Keunggulannya terletak pada fleksibilitasnya, karena mampu melayani pengisian lambat (slow charging) maupun cepat (fast charging).
Keunggulan Type 2:
- Banyak dipakai produsen mobil listrik asal Eropa dan Asia.
- Dilengkapi mekanisme pengunci sehingga aman saat pengisian daya.
- Cocok digunakan untuk pengisian daya di rumah dengan charger portable atau wallbox.
2. CHAdeMO (DC Charging)
Port charger CHAdeMO merupakan konektor DC (arus searah) standar asal Jepang yang mampu mengisi baterai dengan cepat, bahkan lebih cepat dibanding Type 2 karena mampu menerima daya tinggi hingga 400 kW.
Keunggulan CHAdeMO:
- Pengisian daya sangat cepat, mengisi hingga 80% kurang dari 30 menit.
- Banyak digunakan produsen mobil listrik Jepang, seperti Nissan.
3. CCS (Combined Charging System) Combo 2
CCS Combo 2 menggabungkan konektor Type 2 dengan konektor DC dalam satu port sehingga pengguna bisa melakukan pengisian daya AC maupun DC sekaligus. Port charger ini kini mulai banyak digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Keunggulan CCS Combo 2:
- Bisa digunakan untuk pengisian daya cepat maupun reguler.
- Digunakan oleh sebagian besar produsen mobil listrik di Indonesia dan Eropa.
- Lebih efisien dibandingkan port Type 2 biasa.
Cara dan Biaya Pengisian Baterai Mobil Listrik
Selain jenis konektor, cara pengisian baterai dan biaya yang diperlukan juga perlu diperhatikan:
Pengisian di Rumah (Home Charging)
Anda dapat menggunakan charger portable bawaan mobil atau memasang wallbox khusus di rumah agar proses pengisian daya lebih cepat. Tarif listrik PLN yang dikenakan berkisar Rp1.500 – Rp2.500 per kWh. Jadi, dengan kapasitas baterai sekitar 30 kWh, biaya pengisian penuh sekitar Rp45.000 – Rp75.000.
Pengisian di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)
SPKLU kini mulai tersebar di kota besar di Indonesia. Di SPKLU terdapat pengisian lambat (AC Charging) dan pengisian cepat (DC Fast Charging). Tarif pengisian di SPKLU sekitar Rp2.500 – Rp3.000 per kWh, sehingga untuk baterai 40 kWh, biaya pengisian penuh sekitar Rp100.000 – Rp120.000.
Pilihan Mobil Listrik Wuling dengan Port Charger yang Fleksibel
Jika Anda sedang mencari mobil listrik dengan dukungan port charger yang lengkap, berikut pilihan mobil listrik Wuling yang bisa menjadi pertimbangan:
- Wuling Air EV
Mobil kompak, cocok untuk perkotaan, jarak tempuh hingga 300 km per pengisian, baterai 17,3 kWh dan 26,7 kWh, port charger Type 2 (AC Charging). - Wuling Binguo EV
Hatchback listrik untuk perjalanan jarak menengah hingga jauh, jarak tempuh hingga 410 km, baterai 31,9 kWh dan 37,9 kWh, port charger Type 2 dan CCS2. - Wuling Cloud EV
SUV listrik yang tangguh untuk perjalanan jauh, jarak tempuh hingga 460 km, dilengkapi baterai besar, port charger Type 2 dan CCS2.
Dengan memahami jenis port charger mobil listrik seperti Type 2, CHAdeMO, dan CCS Combo 2, Anda akan lebih mudah dalam memanfaatkan infrastruktur pengisian daya yang tersedia di Indonesia. Pengisian daya kendaraan listrik bisa dilakukan di rumah maupun SPKLU dengan biaya lebih hemat dibandingkan bahan bakar fosil.